"Semulanya kita pikir tentu saja hal ini sangat berpengaruh pada penampilan disebabkan karena lelah mengikuti turnamen sebelumnya. Namun kegigihan para atlet telah menunjukkan keseriusan dalam mengikuti turnamen ini sehingga membuahkan hasil, yaitu menjadi juara umum untuk cabang olahraga pencak silat di tingkat pelajar se-Provinsi Kepri," kata pria yang kerap disapa Acin tersebut.

Dijelaskannya, keempat atlet yang sukses itu adalah Mardiana di kelas laga dan Desi Hayani di seni tunggal, meraih medali emas. Sedangkan Deviandi di laga, meraih perak (penampilan perdana untuk tingkat setaraf provinsi), dan Suhaimi Saputra di laga, meraih perunggu.

"Mereka dibawah gemblengan asisten-asisten pelatih seperti T Amir Effendi, Rita Ruzana, Nawawi Lukmanto, Rossy Lestari, Ali Wardana dan Buyung, tentu saja dengan instruksi pelatih Drs Muddasir Zahid. Dengan kejelian pelatih mereka bisa menentukan atlet mana yang layak untuk ikut bertanding. Di sini tingkat kedisiplinan dipertaruhkan," ujarnya.

Menurut Acin sehebat apapun seorang pesilat jika dia tidak disiplin, jangan harap bisa mengikuti kejuaraan apapun. Atlet-atlet terpilih harus bertangung jawab terhadap apa yang telah dihasilkan baik itu kalah ataupun menang. Yang menang harus semakin memperbaiki kualitas, sedangkan yang kalah harus memperbaiki kelemahan-kelemahan. Perlu ada koreksi untuk demi prestasi yang lebih baik.

"Sebenarnya pada O2SN tingkat ini, kontingen Kabupaten Lingga nyaris gagal berangkat disebabkan masalah dana. Namun karena kepedulian Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga sehinga kita jadi berangkat. Mudah-mudahan ini tetap berlangsung sehingga olahraga di kabupaten ini akan maju. Tidak hanya pencak silat saja tetapi juga cabang olahraga yang lain seperti tenis meja, atletik dan sebagainya," imbuhnya.

Cuma di sini, kata Acin, mengharapkan sportifitas yang tinggi dalam hal pemilihan atlet ataupun official. Memang sebaiknya diadakan semacam seleksi sehingga tidak akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam keberangkatan mengikuti turnamen seperti ini.

Sumber :
http://sijorimandiri.net/fz/index.php?option=com_content&task=view&id=11832&Itemid=42

Pertandingan untuk tingkat SD masih berlangsung. Sedangkan, tingkat SMP digelar Ahad (31/5) sampai Selasa (2/6) mendatang. O2SN mempertandingkan sejumlah cabang olahraga, diantaranya tenis meja, atletik, pencak silat, karate, renang, bola voli, sepakbola mini dan bulutangkis.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kepri, Junaidi kepada Batam Pos Jumat (29/5) mengatakan, pihaknya sangat terkejut dengan prestasi mengesankan ini. Namun, prestasi yang diperoleh tidak terlepas dari pembinaan dan persiapan jelang O2SN.

"Tingkat SMA hasilnya Lingga juara umum. Saya sudah laporkan hasil ini kepada bupati dan sekda," kata Junaidi. Pihaknya menantikan hasil pertandingan tingkat SD dan SMP. Harapannya agar prestasi di tingkat SMA bisa berlanjut di tingkat SMP dan SD. Kata Junaidi, dengan prestasi Lingga menandakan di bidang olahraga prestasi anak daerah tak kalah dengan daerah kabupaten / kota di Provinsi Kepri.

"Kami sudah membagikan uang saku pada atlet dan pelatih. Kita syukur meski persiapan agak mepet, namun hasilnya sangat bagus," ujarnya.

Sumber :
http://batampos.co.id/KEpri/KEpri/Lingga_Sabet_7_Emas_di_O2SN.html

Ada peningkatan dari pertandingan sebelumnya, khusus untuk pesilat Kepri walaupun harus mengakui keunggulan Singapura dan Johor. Para pesilat Kepri yang terdiri dari Lingga, Karimun, Tanjungpinang dan Bintan mampu menembus final di delapan nomor dan berhasil meraih tiga medali emas. Secara keseluruhan, tim Kepri mengumpulkan tiga medali emas, lima perak dan tujuh perunggu. Tiga emas disumbangkan pesilat Karimun, Tanjungpinang dan Lingga dan perak disumbangkan Bintan, Karimun dan Lingga. Secara peringkat, tim Karimun berada di posisi lima dari sepuluh peserta sementara Lingga dan Tanjungpinang di posisi enam dan tujuh. Bintan di posisi nomor satu dari belakang, satu tingkat lebih baik dari tim Riau.

Tahun ini pesilat asal Karimun, Anita Widya Sari, mampu meraih medali emas di kategori B Putri dengan menyabet penghargaan sebagai Pesilat Harapan Satu. Selanjutnya penghargaan untuk pesilat terbaik jatuh ke tangan Johor, melalui Abdul Rahim bin Mohd Salleh yang tampil melalui tim Johor A. Ketua Dewan Pendiri Silat Sijori, H Huzrin Hood, mengaku tidak merasa kaget dengan perolehan Singapura yang muncul sebagai juara umum dalam kejuaran silat Sijori keenam di Johor Malaysia. Menurutnya, bagi Singapura silat sudah menjadi bagian dari keseharian di bidang dunia pendidikan yang dikenal dengan silat goes to school, demikian istilah mereka. "Sebenarnya kita berharap ke depan juga demikian di Kepri. Silat dapat diterapkan didalam kurikulum," ungkap Dewan Pendiri Majelis Silat Sijori, Huzrin Hood, usai memberikan sambutan di malam puncak penyerahan hadiah seraya mengatakan silat merupakan bagian tak terpisahkan dari budaya Melayu.

Penutupan kejuaraan silat Sijori di Johor ditandai dengan penyerahan keris kepada Distrik Officer Kulai Jaya dan penyerahan bendera silat Sijori kepada tim pesilat dari Singapura sebagai pertanda tahun 2010 pagelaran silat Sijori ketujuh akan digelar di Negara Singa tersebut.

Sumber :
http://sijorimandiri.net/fz/index.php?option=com_content&task=view&id=11669&Itemid=37

Tim silat dari Kepri diambil dari beberapa daerah seperti Kota dan Kabupaten di Kepri antaranya yakni dari Karimun mengirimkan 30 orang atlit silat, Tanjungpinang 12 atlit, Lingga 12 atlit, Bintan 8 atlit, nihil dari Kota Batam, Natuna dan Anambas karena saat hari keberangkat ketiga daerah tersebut belum ada kabarnya.

Ketua tim atlit silat Sijori, Said Harris, kepada Sijori Mandiri mengatakan, atlit silat yang akan mengikuti pertandingan bergengsi di Negara Jiran tersebut telah melalui seleksi pada masing-masing Pengcab yang ada. Untuk itu Atlit tersebut sebelumnya telah dilatih sebagai persiapan dapat menang.

Dikatakannya, atlit akan didampingi masing-masing Ketua Pengcab dari perguruan silat, dan akan mengikuti dua perlombaan yakni kategori tanding dan seni. Perlombaan yang mengusung seni beladiri tersebut lanjut Said Haris, dalam rangka Ulang Tahun Sijori ke-6 di tahun ke-8.

"Silat Sijori ini telah terbentuk sejak delapan tahun silam tetapi absen tidak menggelar pertandingan selama dua kali dikarenakan beberapa alasan atau kendala dari daerah yang ditunjuk menjadi tuan rumah yang belum siap. Seperti di Malaysia tidak dapat digelar pada tahun 2008 lalu karena kendala kesibukan daerahnya hingga di tunda menjadi tahun 2009," kata Haris.

Menurut dia peserta dari Riau Daratan seperti daerah Siak membawa 34 atlit, Indragiri Hulu 30 atlit, Indra Giri Hilir 6 atlit, semuanya saat ini telah berada di Johor Malaysia untuk mendaftar. Sementara imbuhnya dari Kepri tim pendiri akan berangkat 10 orang untuk mendampingi peserta dari Kepri.

Sementara itu Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Cabang Tanjungpinang, Oktavio Bintana, mengatakan atlit yang telah dibawanya sebanyak 12 orang akan akan berusaha semaksimal mungkin dalam memperoleh kemenangan, "Target kita dapat meraih juara pada suatu pertandingan tetapi yang paling fokus dapat menang ditingkat seni," kata dia.

Lebih lanjut dia mengatakan tidak dapat menargetkan menang tetapi tim Tanjungpinang akan mengusahakan semaksimal mungkin untuk tampil menjadi juara dan dapat menang dalam ajang bergengsi tersebut untuk mampu mengharumkan nama daerah. Setidaknya ungkap Oktavio dapat meraih kemenangan dalam kategori silat seni.

Sumber :
http://sijorimandiri.net/fz/index.php?option=com_content&task=view&id=11626&Itemid=38

Kontingen dari Kepri akan bertolak ke Johor, Selasa (12/5) dalam rangka registrasi serta persiapan lainnya. Hal itu dikatakan Ketua Kontingen Silat Sijori Kepri, Said Harris, Minggu (3/5). Dikatakan, sebelas kontingen Kepri akan diikutsertakan dalam pertandingan tersebut telah dilakukan seleksi melalui panitia yang dibentuk. "Peserta semuanya akan mengikuti cabang olahraga silat. Adapun pencak silat yang akan diikuti terdiri dari dua kategori yakni pencak silat laga dan seni. Kebetulan utusan Kepri akan mengikuti kedua pertandingan tersebut," kata Haris.

Haris, yang didampingi Syamsul Kamar Yusuf, mengatakan kontingen Kepri tidak mengejar target. Namun, pihaknya tetap serius agar dapat tampil semaksimal mungkin dalam perhelatan tingkat international tersebut. Menurutnya, kejuaraan silat Sijori telah berlangsung setiap tahunnya sejak tahun 2002 lalu. "Ini merupakan agenda pertandingan kebudayaan pencak silat yang dimiliki orang Melayu secara tidak langsung telah menjadi ajang silaturrahmi," katanya.

Sumber :
http://sijorimandiri.net/fz/index.php?option=com_content&task=view&id=11345&Itemid=38

 

Dikukuhkan oleh Ketua Umum PB IPSI
dengan Surat Keputusan No.Skep-23/04/09 Tgl.24-04-2009

Dikukuhkan oleh Ketua Umum PB IPSI
dengan Surat Keputusan No.Skep-32/10/04 Tgl.27-10-2004